Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan: Dasar Kesehatan Induk dan Anak Anjing – Masa kehamilan pada anjing merupakan periode penting yang memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal asupan nutrisi. Nutrisi yang tepat bukan hanya memastikan kesehatan induk, tetapi juga mendukung pertumbuhan optimal janin yang sedang berkembang di dalam rahim. Sama seperti manusia, anjing betina yang hamil membutuhkan energi, protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan saat kondisi normal.
1. Tahapan Kehamilan dan Perubahan Kebutuhan Energi
Masa kehamilan pada anjing rata-rata berlangsung selama 58–63 hari. Selama tiga minggu pertama, kebutuhan energi belum banyak berubah karena pertumbuhan embrio masih sangat kecil. Namun, mulai minggu keempat hingga kelima, pertumbuhan janin meningkat pesat, dan kebutuhan energi induk bisa naik hingga 30–50% lebih tinggi dari biasanya.
Oleh karena itu, pada fase pertengahan hingga akhir kehamilan, pemilik disarankan mulai meningkatkan porsi makan secara bertahap. Tidak disarankan memberi makan dalam jumlah besar sekaligus karena rahim yang membesar akan menekan lambung, membuat induk cepat kenyang. Solusinya, berikan porsi kecil tapi lebih sering, sekitar 3–4 kali sehari.
2. Protein dan Lemak: Pondasi Utama Pertumbuhan Janin
Protein adalah zat pembangun jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan organ janin. Anjing hamil membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi — sekitar 25–30% dari total energi harian. Pilih pakan dengan sumber protein hewani berkualitas, seperti ayam, ikan, domba, atau telur, karena lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan anjing.
Lemak juga penting sebagai sumber energi padat yang efisien. Kandungan lemak ideal dalam pakan anjing hamil berkisar antara 15–20%, tergantung dari aktivitas fisik dan kondisi tubuhnya. Selain memberi energi, lemak menyediakan asam lemak esensial seperti DHA (docosahexaenoic acid) yang berperan penting dalam perkembangan otak dan penglihatan anak anjing.
Jika Anda memilih pakan komersial, pastikan memilih produk yang diberi label “puppy formula” atau “growth & reproduction”, karena formulasi ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi induk hamil.
3. Kalsium dan Fosfor: Keseimbangan yang Harus Dijaga
Banyak pemilik anjing yang berpikir bahwa semakin banyak kalsium diberikan, maka semakin baik untuk tulang anak anjing. Namun, ini adalah kesalahan umum. Pemberian kalsium berlebihan justru dapat mengganggu keseimbangan metabolik dan menghambat tubuh induk mengatur kadar kalsium saat melahirkan, sehingga berisiko terkena eclampsia (kejang pasca melahirkan akibat kekurangan kalsium darah).
Rasio ideal antara kalsium dan fosfor adalah 1.2 : 1, dan sebaiknya sumbernya berasal dari pakan lengkap, bukan suplemen tambahan, kecuali direkomendasikan oleh dokter hewan.
4. Vitamin dan Mineral Esensial
Selain makronutrien, vitamin dan mineral juga berperan vital selama masa kehamilan.
- Vitamin A dan E membantu pembentukan jaringan embrio serta menjaga kekuatan sistem imun.
- Vitamin B kompleks mendukung metabolisme energi dan fungsi saraf.
- Zat besi mencegah anemia pada induk.
- Zinc dan selenium mendukung sistem reproduksi dan mempercepat penyembuhan setelah melahirkan.
Namun, semua nutrisi ini harus diberikan dalam dosis seimbang. Suplemen vitamin dosis tinggi tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan keracunan, terutama vitamin larut lemak seperti A dan D.
5. Hidrasi dan Pencernaan
Air merupakan elemen yang sering dilupakan padahal sangat penting. Anjing hamil cenderung minum lebih banyak karena metabolisme meningkat. Pastikan air bersih selalu tersedia, terutama jika induk mengonsumsi pakan kering. Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, konstipasi, dan gangguan sirkulasi darah ke janin.
Untuk menjaga pencernaan tetap sehat, Anda dapat menambahkan serat alami dalam bentuk sayuran rebus (seperti wortel atau labu) dalam jumlah kecil, agar sistem pencernaan tetap lancar tanpa membebani perut.
Nutrisi Setelah Melahirkan: Energi untuk Menyusui dan Pemulihan Induk
Masa menyusui adalah periode paling menuntut secara nutrisi bagi seekor anjing betina. Produksi susu membutuhkan energi dan protein yang sangat tinggi, bahkan lebih besar daripada saat kehamilan. Dalam tiga hingga empat minggu pertama setelah melahirkan, kebutuhan energi induk bisa meningkat hingga dua hingga tiga kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
1. Asupan Energi dan Frekuensi Makan
Setelah melahirkan, induk biasanya kehilangan nafsu makan selama 24 jam pertama karena kelelahan atau stres. Namun, setelah itu, porsi makan harus segera ditingkatkan secara signifikan. Berikan makanan dengan densitas energi tinggi agar induk tidak cepat lelah.
Sebaiknya pakan diberikan secara ad libitum (bebas tersedia) selama masa menyusui, terutama jika anak anjingnya banyak (lebih dari empat ekor). Dengan begitu, induk dapat makan kapan pun ia membutuhkan energi tambahan untuk memproduksi susu.
2. Protein, Lemak, dan Kualitas Susu
Kualitas susu induk sangat tergantung pada kandungan nutrisi makanannya. Pakan dengan protein 28–32% dan lemak 18–22% sangat ideal untuk mendukung produksi susu kaya nutrisi.
Kandungan lemak dalam susu membantu anak anjing tumbuh cepat dalam minggu-minggu pertama. Jika induk kekurangan lemak dalam dietnya, susu yang dihasilkan menjadi lebih encer dan anak-anaknya tumbuh lebih lambat.
Selain itu, asam lemak DHA dan EPA tetap dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak dan sistem saraf anak anjing. Banyak pakan komersial menyusui telah menambahkan minyak ikan laut sebagai sumber alami omega-3.
3. Kalsium dan Pencegahan Eklampsia
Seperti disebutkan sebelumnya, keseimbangan kalsium adalah hal penting yang perlu dijaga, terutama setelah melahirkan. Saat menyusui, kalsium darah dapat menurun drastis karena disalurkan ke dalam susu. Jika tubuh induk tidak mampu menggantinya, maka bisa terjadi eklampsia, ditandai dengan gejala seperti:
- Gemetar atau kejang ringan
- Gelisah dan napas cepat
- Tidak mau menyusui anak-anaknya
Untuk mencegahnya, berikan pakan yang sudah diformulasi khusus untuk anjing menyusui, bukan suplemen tambahan tanpa anjuran dokter. Jika induk memiliki riwayat eklampsia, dokter hewan mungkin akan memberikan kalsium cair dosis rendah di bawah pengawasan ketat.
4. Air dan Elektrolit
Kebutuhan cairan induk menyusui meningkat drastis. Seekor anjing betina bisa menghasilkan susu setara 8–10% dari berat badannya setiap hari, sehingga air minum harus selalu tersedia. Gunakan mangkuk besar dan letakkan dekat area menyusui agar induk mudah menjangkaunya.
Jika cuaca panas atau induk terlihat lesu, Anda bisa memberikan larutan elektrolit hewan (atas rekomendasi dokter) untuk membantu mengganti cairan dan mineral yang hilang.
5. Pemantauan Kondisi Tubuh dan Anak Anjing
Pemilik perlu memantau kondisi tubuh induk setiap minggu. Jika terlihat kurus berlebihan, berarti energi yang dikonsumsi belum mencukupi untuk kebutuhan menyusui. Perhatikan juga berat badan anak-anak anjing — idealnya bertambah setiap hari.
Jika ada anak yang tidak tumbuh normal, bisa jadi jumlah susu tidak cukup, dan perlu dipertimbangkan susu formula tambahan untuk anak anjing agar pertumbuhan tetap merata.
6. Makanan Pendukung dan Peralihan ke Fase Penyapihan
Sekitar usia tiga minggu, anak anjing mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan padat. Di fase ini, Anda dapat membantu mengurangi beban induk dengan mulai memberikan makanan lembek (puppy mush) yang terbuat dari pakan anak anjing direndam air hangat.
Seiring waktu, porsi susu alami akan berkurang, dan asupan makanan padat anak meningkat. Saat itulah kebutuhan energi induk juga mulai menurun, sehingga porsi makannya dapat dikembalikan secara bertahap ke jumlah normal.
Kesimpulan
Menjaga nutrisi anjing hamil dan menyusui merupakan kunci utama untuk memastikan kelahiran dan pertumbuhan anak-anak yang sehat, serta menjaga kondisi tubuh induk agar tidak drop setelah melahirkan. Fase kehamilan membutuhkan keseimbangan nutrisi dan peningkatan energi bertahap, sedangkan masa menyusui memerlukan energi tinggi, protein berkualitas, dan cairan melimpah untuk produksi susu yang optimal.
Pemilik sebaiknya memilih pakan dengan formula khusus reproduksi atau puppy growth, yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis induk. Hindari memberikan suplemen tambahan secara sembarangan, terutama kalsium dosis tinggi, tanpa konsultasi dokter hewan.
Yang paling penting, perhatikan perubahan perilaku, nafsu makan, dan berat badan baik pada induk maupun anak-anaknya. Dengan perawatan nutrisi yang tepat, masa kehamilan dan menyusui dapat dilalui dengan lancar, menghasilkan anak-anak anjing yang kuat, sehat, dan aktif.
Karena pada akhirnya, cinta dan perhatian pemilik yang dibalut dengan pengetahuan tentang nutrisi adalah fondasi utama untuk memastikan setiap kelahiran menjadi kisah bahagia — bukan hanya bagi induknya, tetapi juga bagi keluarga yang menantikan kehadiran anggota baru yang menggemaskan.